Sesuatu yang bernama AGAMA…
Agama… haruskah semua orang memilikinya? Apakah semua orang di Indonesia sudah beragama? Dan apakah semua pemeluk agama [di Indonesia] telah melakukan kewajiban yang diajarkan oleh agamanya? 🙄
Ah, pertanyaan ini timbul saat saya membaca salah satu berita di harian bali post yang mengatakan “ hakim bingung saat salah satu saksi mengatakan dirinya tidak beragama” . Mungkin kalau di Indonesia, hal itu sangat jarang dan bahkan hampir sangat tidak ada orang yang tidak memeluk salah satu agama yang di sediakan. Bahkan dulu saat masih jamannya orde baru sedang jaya2nya, label komunis sangat gampang di cap pada orang tersebut, dan bisa2 di culik oleh aparat lalu menghilang entah kemana… yah komunisme sangat di larang d Indonesia ini dan sangat di benci oleh pemerintah orde baru, banyak orang yang hidupnya tersiksa, dikucilkan dan di beri cap tidak bersih lingkungan jika di ketahui menganut atau berhubungan dengan orang yang di cap sebagai komunis. Pokoknya komunis identik dengan musuh tuhan dan sangat gampang menyalahkan orang yang bercap komunis, walaupun sebenernya para penganut paham komunis itu adalah orang yang ada di tempat dan waktu yang salah pada jaman itu. (More …)
proletarman 7:31 am on June 30, 2008 Permalink |
sejarah lahirnya agama kan karena ingin berontak dari ajaran animisme dan dinamisme yang mereka anggap tidak sesuai (baca kejam). Berarti sah saja kalau agama sebentar lagi akan ditinggalkan karena tidak sesuai lagi dengan kemanusiaan (bukan agamanya yg tidak sesuai, tp pengikutnya). Saya sih yakin bahwa keyakinan itu akan dinamis dan berubah sesuai jaman..Nenek moyang kita menganut animisme dan dinamisme, dilanjutkan dengan agama, dan mungkin selanjutnya agama akan digantikan oleh spiritualisme..
“betul juga…mungkin suatu saat nanti kita akan mengganti agama dengan keyakinan individu, kan lebih bersahabat kedengarannya…”
Arie 8:12 am on June 30, 2008 Permalink |
wadaww berat nih topiknya …
eniwei yang pasti agama tidak bisa dipaksakan. siapapun itu tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain untuk meyakini apa yang tidak diyakininya.
“seratus buat mbok saya yang satu ini… selama kita enjoy kenapa tidak… kan gitu mbok? “
hilda 9:21 am on June 30, 2008 Permalink |
hmm,,gw sebenernya juga ga suka kok dengan agama. sering agama justru jadi batu sandungan buat orang2. agama menurut gw hanya sebatas tentang liturgi dan temen2nya.
emang kita ga cukup dengan beriman aja yah?
“whuih… saya ndak berani jawab mbak…dan kayaknya kita kembalikan ke individu masing2 untuk menjawabnya…”
Rita 9:24 am on June 30, 2008 Permalink |
Iya disini ada beberapa karyawan tidak beragama tpi bukan berarti mereka penjahat…..
Mengenai faham diesme, baru tau 🙂
Iya, saya juga seorang Muslim tpi gak pernah setuju yg namanya bom bali, merasa paling benar dll….:D
“makasih… pada prinsipnya tuhan menciptakan agama untuk mengajarkan umatnya agar saling kasih mengasihi… bener kan? “
ekads 11:40 am on June 30, 2008 Permalink |
entahlah sebenarnya ada apa dengan agama di indonesia ini….
“entah…semua masih kabur…dan semakin kabur…”
tony 1:17 pm on June 30, 2008 Permalink |
Hm… tentu akan menghasilkan perdebatan panjang jika mendiskusikan masalah yang masih dianggap sensitif dinegeri ini.
banyak ajaran tentang bagaimana kearifan dan kebajikan didalamnya, tapi begitulah, banyak yang tidak mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, ritual, tapi nol besar.
lantas seberapa ajaran kebajikan itu akan kita beri harga, saya ndak tahu, ketika orang lain beda, mereka langsung bilang kafir, atheis dan halal darahnya untuk ditumpahkan, ngeri!
Seolah-olah kita membela Tuhan, padahal sungguh gombal!.
semoga komen saya tidak disalah artikan sama yang lain.
Duh..kenapa komen saya kok sok serius gini yah
“wuih…serius banget… semoga prinsip STMJ tidak berlaku di indonesia”
*STMJ [Sembahyang Taat Maksiat Jalan] cenkblonk mode: on 😆
ghozan 1:38 pm on June 30, 2008 Permalink |
wah kali ini tulisannya bener2 dalam bli. kalo saya sih agama itu bukan untuk gaya2an tapi untuk dihayati karena kita memang percaya dan yakin terhadap adanya tuhan. agama itu hanya merupakan suatu jalan buat kita untuk tambah meyakini keberadaan-Nya. di luar negeri memang banyak orang yang menganut paham deisme ini, karena mereka tidak fanatik terhadap satu agama maupun anti terhadapnya. yang jelas mereka percaya bahwa harus ada sesuatu kekuatan besar yang mampu untuk menciptakan alam semesta bersama isinya. agama itu adalah pribadi, jangan sekali2 mencoba untuk memaksa orang untuk menganut suatu kepercayaan karena itu adalah penjajahan terhadap hak asasi manusia.
” yah..seandainya di indonesia orang2nya pada ngerti akan kebebasan beragama yah bli ghozan, dan bukan kebebasan sempit seperti yang terjadi sekarang ini…”
devari 6:24 pm on June 30, 2008 Permalink |
kita bangsa indonesia selalu ‘sibuk’ beragama dan mengagamakan orang lain..jadinya ga maju2. sebagian besar dari kita beragama karena dilandasi rasa takut atau rasa malu, takut karena kena sanksi tuhan dan juga malu dg sesama..jadinya ya begitu penuh pura2.
“pura di sini maksudnya bukan tempat sembahyang kan bli? “
Tumik 1:28 am on July 1, 2008 Permalink |
Hm, ternyata bukan hanya aku dan teman-teman gilaku yang ngegosip tentang agama. Bahkan temenku lebih serem lagi. Dia mau menggugat Tuhan. Lebih parah lagi, aku komporin temen-temen kalo Tuhan keseringan pake MP4, makanya sering nyuekin do’a yang kita minta.
Tapi, kemarin aku sempet ikut bedah buku tentang agama. Pesen inti yang aku dapet cukup melegakan. Agama adalah privasi yang gak pernah bisa dipaksakan. Kalopun anda beragama, beragamalah sewajarnya. Gak usah lebay..
Sebab, fungsi agama sebenarnya adalah sebagai katalisator. Atau penyeimbang. Jadi buat mereka yang menjadikan agama sebagai komoditas, alat politik atau bahkan sebagai pemenuh sarat dapet jodoh :)bisa diajak diskusi lebih jauh lagi..
“ayo temen2 BBC kita kopdar…kita diskusi masalah agama…”
penyu 1:33 am on July 1, 2008 Permalink |
Semua agama sebenarnya mengajarkan hal yang baik, cuman manusianya aja terkadang ada yang bego (termasuk saya T_T )yang mengkotak-kotakan seseorang /sesamanya berdasarkan agama atau menggunakan kedok agama sebagai pembenar tindakannya, sebenarnya sih kalo mau enak ya enjoy aj, kan ntar pertanggung jawabannya kalo dah mate 😀
” bener juga…ntar sekalian tanggungin n jawabin pas matek…”
okanegara 4:25 am on July 1, 2008 Permalink |
religion is a label only recently. can nowadays religions give us a meaningful spirit for today? for the human life? i`m afraid not. so it does not important to energize yourself with it, but fulfill it with spiritual joy.that`s better. sometimes one said that his religion is the best and others are losers.but he can`t prove it with the peaceful living and logically thinking.in the other hand, one said about he does not choose one of the religion but he help everyone a lot with his both hand. so?
” oops… yes thats alright, are we a good looking in god eyes? ❓ “
hanggadamai 5:07 am on July 1, 2008 Permalink |
semua agama mengajarkan perdamaian..
“ndak mentang2 karena di”nama”nya ada kata damai kan bang?”
edratna 5:37 am on July 1, 2008 Permalink |
Setiap orang berhak mempunyai kepercayaan masing-masing……dan saling menghormati kepercayaan orang lain.
“setubuh…eh setuju… no paksaan…”
tikabanget 3:44 am on July 2, 2008 Permalink |
dulu temen sayah pernah bilang.
agama ituh sebenarnya wadah.
wadah untuk menyelaraskan manusia buat bisa seimbang sama sekitar kita.
entah itu Yang Di Atas, ato tanaman, ato hewan, ato lingkungan, ato ke sesama manusia sendiri.
inti dari tiap agama itu sebenernya sama.
“ternyata koment mbak tika ndak kebangetan… thanks…”
fisha17 8:13 am on July 2, 2008 Permalink |
hmmm tentang agama ya?? sepertinya pelajaran agama harus tetap diajarkan dari tingkat TK sampe perguruan tinggi sebagai salah satu mata pelajaran wajib. *kayaknya gak nyambung neh :D*
“boleh juga… asal tidak ujung2nya mendeskreditkan yang minoritas… tul ndak? “
via 8:57 am on July 2, 2008 Permalink |
wah2 gila…salut banget ma komen2nya ternyata banyak juga yang pikirannya “gila” ya… seneng deh..
soalnya aku juga sama, cuma ya itu aku tinggal di indonesia yang di ktp nya harus cantumin agama seh jadi terpaksa deh he…he.. padahal menurutku itu hanya untuk mempermudah mengklasifikasi kelompok, biar keliatan mana mayoritas mana minoritas yang tentu buntutnya ya ke politis…padahal kalo dah ada unsur politis gak gak murni lagi menurutku…
seandainya ada agama manusiawi, jadi yang penting bagaimana kita jadi manusia yang manusiawi, aku akan jadi pengikutnya…tapi untungnya Hindu bagiku adalah agama yang manusiawi karena gak ada larangan dan hukuman bagi yang melanggar…that’s why i love Hindu (mohon jangan ada yang tersinggung coz kita sepakat agama adalah urusan yang sangat privasi so ini cuma ejakulasi pemikiranku….)
“yupz… menyangkut agama adalah menyangkut privasi… kembali ke orangnya masing2, urusan baik ndak baik, jahat ndak jahat, nakal ndak nakal, tanggung aja belakangan kalau udah di panggil ama lord of the world…”
ika 10:15 am on July 2, 2008 Permalink |
aduh topiknya bikin dahi berkerut bro,.hehe
“mbak ika tambah berkerut tambah cantik loh…”
chic 12:18 pm on July 2, 2008 Permalink |
satu temen saya *yang kebetulan juga tinggal di Bali* juga penganut Diesme.
One day, dia pernah state ke saya gini: “saya ini memang tidak memutuskan untuk memeluk satu agama pun, karena bagi saya semua agama dasar ajarannya sama. Tapi saya percaya kalo Tuhan itu ada. Jadi, kalo misalnya saya ini selalu berbuat baik, berusaha jadi orang yang benar dan lurus, walaupun saya tidak memeluk satu agama pun, apakah saya tidak pantas masuk surga?”
saya bingung nanggapinnya 🙂
” 😦 sampai sekarang saya juga bingung nanggepi kalau ada yang nanya seperti itu…”
hanggadamai 12:24 pm on July 2, 2008 Permalink |
sepertinya sih krn namaku 😆
“whua…ha..ha… jangan ge..er..loh… 🙂 “
okta sihotang 1:50 pm on July 2, 2008 Permalink |
perlu dong….A (tidak) + GAMA (kacau balau) so, biar nggak kacau balau maksudnya..
“nyambung juga yah… 😯 “
imcw 12:23 am on July 3, 2008 Permalink |
Itulah ironisnya hidup di negara abu abu, sekuler tidak, agamapun tidak. Semua serba tidak jelas.
“jelasnya abu..abu… bos… 😳 “
ew 7:28 pm on July 3, 2008 Permalink |
bicara soal agama, adalah bicara soal pribadi satu individu dengan Tuhannya. Tapi kenyataan di negara kita ya seperti yg sudah kamu posting di atas.
” tanya kenapa?????”
anton 8:53 am on July 7, 2008 Permalink |
hehe, begitulah, bli. agama seringkali malah jd masalah di sini. mungkin krn kita meliatnya sbg alat pembeda, bukan menyatukan. makanya kalo liat orang beragama lain itu malah spt lihat setan. aneh..
” wekz….kayak melihat setan?…. ih..syerem… btw thanks istilah “ahmoodiyah” nya sudi tak pinjem…”
desy 3:43 pm on July 11, 2008 Permalink |
tulisananya ok juga tuh.
saya malah berpikir agama itu mengkotak-kotakkan manusia.
kalaupun agama itu memang harus menjadi bagian dari hidup kita, biarlah itu menjadi urusan pribadi kita dengan Tuhan yang tidak perlu diganggu gugat oleh orang lain atau dipublikasikan di KTP dan berbagai kartu identitas lainnya.
lagi pula saya yakin, jikalau suatu saat kita bertemu Tuhan, maka Tuhan tidak akan menanyakan mana KTP mu, saya mau tau agama mu.
saya cukup yakin Tuhan Maha Tahu, tanpa harus kita kasih tahu mengenai agama kita.
Gimana???
“setuju mbak desy…biarlah urusan kita ama tuhan adalah urusan pribadi kita, yang jelas ntar pertanggungan jawaban ama beliau aja… jadi ketawa nih baca tulisan [tuhan tidak akan menanyakan mana ktp mu]… kesannya tuhan itu petugas trantib yang lagi nyiduk penduduk liar… 😆 😆 “
lovepassword 9:51 am on August 10, 2008 Permalink |
So? Apakah kolom agama di KTP tidak perlu atau ? Ide yang lain mungkin?
“saya kira tidak perlu, karena itu mungkin hanya dapat meng kotak2 kan kita saja “
DEJA AJUP 1:23 pm on August 12, 2008 Permalink |
Menurut saya mending kt pikirin deh, tuhan itu awalnya menciptakan manusia dilengkapi dengan alam semesta jadi tuhan memberikan kesempatan kedunia untuk melakukan yadnya yang sudah disedeiakan dialam ini. ya agama si kendaraan ja buat kita untuk mempermudah n jadi pedoman untuk beryadnya. sama kalo ingin jadi pejabat kan kendaraanya partae biar mudah gitu deh…
Anjuran saya baca kitab2 masing2 deh walopun jalnya beda tapi tujuanya sama kan. gak usah agama dijadikan alat kekerasan. nanti kita juga bakaln ketemu di neraka ato masuk surga barengan. tapi saya harap kita bisa masuk kerjaan tuhan untuk slama2nya okay?
“gue setuju dengan apa yang lo bilang…. dan sampai ketemu di kerajaan tuhan yah… 🙂 “
DEJA AJUP 1:29 pm on August 12, 2008 Permalink |
Menurut saya mending kt pikirin deh, tuhan itu awalnya menciptakan manusia dilengkapi dengan alam semesta jadi tuhan memberikan kesempatan kedunia untuk melakukan yadnya yang sudah disediakan dialam ini. ya agama si kendaraan ja buat kita untuk mempermudah n jadi pedoman untuk beryadnya. sama kalo ingin jadi pejabat kan kendaraanya partae biar mudah gitu deh…
Anjuran saya baca kitab2 masing2 deh walopun jalnya beda tapi tujuanya sama kan. gak usah agama dijadikan alat kekerasan. nanti kita juga bakaln ketemu di neraka ato masuk surga barengan. tapi saya harap kita bisa masuk kerajaan tuhan untuk slama2nya okay?